DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. LATAR
BELAKANG..............................................................................................
B. TUJUAN...................................................................................................................
C. MANFAAT...............................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. PENGERTIAN
PAB................................................................................................
B. KONSEP-KONSEP
HIDROLOGIS
C. SUMBER-SUMBER
AIR........................................................................................
D. AIR
DAN KESEHATAN........................................................................................
E. PRINSIP
DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR.......................................
F. DESINFEKSI...........................................................................................................
G. METODE
PENGAMBILAN SAMPEL AIR..........................................................
H. ANALISIS
KUALITAS AIR BERSIH SECARA SEDERHANA.......................
BAB
III PENUTUP..............................................................................................................
A. SARAN.....................................................................................................................
B. KESIMPULAN.........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami
panjatkan
kepada kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan
hidayahNya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “PENYEDIAAN AIR BERSIH
(PAB)
Shalawat
serta salam kami tunjukan kapada Rasul kita Nabi Muhammad SAW yang
telah
memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil „alamin agama
islam.
Dengan
selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari
semua
pihak baik moril ataupun materil sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik.
Dan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih
bagi
kelompok
kami yang mengerjakan makalah ini.
Karena
keterbatasankami, makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan
kritik
sangat dibutuhkan demi penyempurnaanya. Akhirnya, cukup itu dari kami kurang
lebihnya
kami mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Air
merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di
muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan
utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di
bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak
tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang
relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup
sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun
untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Dewasa
ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat
air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal,
karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil
kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan.
Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat.
Dari
hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai pencemaran
air. Pencemaran air ini terjadi dimana-mana. Di Teluk Jakarta terjadi
pencemaran yang sangat merugikan bagi petambak. Tidak saja udang dan bandeng
yang mati, tapi kerang hijaupun turut mati pula, beberapa jenis spesies ikan
telah hilang. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta tersebut
telah sangat parah. Indikasinya populasi kerang hijau berkembang lebih cepat
dan semakin banyak, padahal hewan ini merupakan indicator pecemar. Kadar logam
antara lain seng, tembaga dan timbal telah mencapai ambang batas normal.
Kondisi ini sangat berbahaya, karena logam berat dapat diserap oleh manusia
atau hewan yang memakannya dan akan terjadi akumulas (Republika, 17/02/03). Di
Waduk Saguling juga terjadi pencemaran logam berat (merkuri) dan kadar H2SO4
yang tinggi, sehingga pencemaran ini sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat
sekitar, ribuan petani ikan mas jaring terapung di kawasan ini terancam gulung
tikar karena produksi ikan turun terus (Pikiran Rakyat, 08/06/03). Selain itu,
penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama, juga akan
mengakibatkan pencemaran air.
Sebagai
contoh, hal ini terjadi di NTB yang terjadi pencemaran karena dampak pestisida
dan
limbah bakteri e-coli. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar
dan
Ranget
(Bali Post, 14/8/03).
Krisis
air juga terjadi di hampir semua wilayah P. Jawa dan sebagian Sumatera,
terutama
kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga
ataupun
pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga
terjadi
dari
berkurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di
hulu
serta
perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Menyusutnya pasokan air pada
beberapa sungai besar di Kalimantan menjadi fenomena yang mengerikan,
sungai-sungai
tersebut
mengalami pendangkalan akibat minimnya air pada saat kemarau serta ditambah
erosi
dan sedimentasi. Pendangkalan di S. Mahakam misalnya meningkat 300% selama
kurun
waktu 10 tahun terakhir (Air Kita Diracuni, 2004).
A.
TUJUAN
Agar mahasiswa dan pembaca lainnya
lebih mengetahui tentang Penyediaan Air Bersih
B.
MANFAAT
Penulisan
ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang
Penyediaan
Air Bersih terutama bagi kita semua yang sangat membutuhkan air yang aman, bersih
dan sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PAB
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air
Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,
didapat beberapa pengertian mengenai :
1. Air baku untuk air minum rumah tangga,
yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air
permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yangmemenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk airminum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga
yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang
berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah kegiatan
menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan
kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.
5. Sistem Penyediaan Air Minum yang
selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non
fisik dari prasarana dan sarana air minum.
B.
KONSEP-KONSEP HIDROLOGIS
Hidrologi
merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam.
Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut
perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam
atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya,
gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok
paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000
hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas
beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila
seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh
permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm.
2.
Siklus Hidrologi
Akibat
panas yang bersumber pada matahari, maka terjadilah:
1.
Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air terbuka (open
water) dan permukaan tanah.
2.
Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tanaman.
Uap
air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian
beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitasi (presipitasi = yang
diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju, hujan es, hujan, dan
embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk (ujung-ujung
daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya. Hal ini diberi
istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada tanaman, tergantung dari jenis tanaman,
tingkat pertumbuhan, tetapi biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama.
Kemudian sekitar 20% pada hujan-hujan berikutnya.
Air
hujan yang mencapai tanah, sebagian berinfiltrasi (menembus permukaan tanah),
sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flor)
kemudian terkumpul pada saluran. Aliran air ini disebut surface run off.
Hasil
infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air bawah permukaan (interflow/sub
surface flor/through flor). Dan sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang
menjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-pori tanah disebut air soil.
Apabila
kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya
akan berperkolasi (mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah
(ground water flow) akan menjadi sesuai dengan hokum-hukum fisika. Air yang
mengalir itu pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau,
sungai, laut menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan
oleh kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari tempat lebih rendah.
Sirkulasi
air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan
kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar
matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara
kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk
hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau
kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
(1)
Evaporasi/transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan,
di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Ketika
air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki
cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas
dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000
mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik
menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau,
sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari
tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut
Evapotranspirasi.
(2)
Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air
dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem
air permukaan.
(3)
Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan
tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama
lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
Air
permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam
komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai
(DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap,
yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
C. SUMBER-SUMBER AIR
Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan
Prasarana Kota Terpadu (P3KT) Propinsi Jawa Timur tahap ke II perihal Pedoman
Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih yang dikeluarkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Cipta Karya PEMDA Tk. I Jawa Timur disebutkan bahwa sumber air
baku yang perlu diolah terlebih dahulu adalah:
1. Mata air
Yaitu sumber air yang berada di atas
permukaan tanah. Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian
dalam jangka beberapa lama. Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur terdapat
di daerah Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.
2. Sumur dangkal (shallow wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
4. Sungai
Yaitu saluran pengaliran air yang
terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di
laut/danau. Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih
dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir)
Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal
dari aliran sungai maupun tampungan dari air hujan.
Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya
(Anonim, 1987), dapat dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran
(Pollution).
b. Sumber yang mengalami pemurniaan
alamiah (Natural Purification).
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan
pengolahan buatan (Artificial Treatment).
Sumber-sumber air yang ada dapat
dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah (Budi D. Sinulingga,, Pembangunan
Kota Tinjauan Regional dan Lokal, 1999) :
1. Air hujan
Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi
akan mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung
diminum.
2. Air permukaan tanah (surface water)
Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui
pengolahan karena mudah tercemar. Untuk mengetahui potensi air yang berada di
sungai, waduk, danau secara pasti diperlukan data primer disamping data
sekunder yang berkaitan dengan hidrologi, yang diantaranya meliputi :
a. Data Primer
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ, yakni
dari suatu kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai,
tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau empang.
b. Data Sekunder
Air permukaan dan yang berkaitan
dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain meliputi : peta topografi, data
klimatologi, data hasil permukaan muka air, dan debit.
3. Air dalam tanah (ground water)
Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur
dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Di
lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air yang
jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun memerlukan
pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan dari pemakaian
sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan intrusi
air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin, biasanya daerah-daerah
sekitar pantai.
Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan data
primer disamping data sekunder yang diantaranya :
a. Data Primer
Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ yakni
dari suatu kegiatan surve lapangan berupa : evaluasi hidrogeologi, dan
hidrologi meliputi : sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang serupa.
b. Data Sekunder
Air bawah tanah dan yang bekaitan dikumpulakan dari berbagai sumber
antara lain meliputi : Peta topografi, data hasil kegiatan pemboran, data hasil
pengukuran geofisika, data hasil pengukuran geofisika, data fisik air kimia
bawah tanah, data hidroklimatologi, data hidrologi berupa aliran sungai dan
aliran permukaan lainnya,data jenis tanah dan tanaman penutup, data penggunaan
air bawah tanah.
4. Mata air (spring water)
Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat
dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran
(pollution)
b. Sumber yang mengalami pemurniaan
alamiah (natural purification)
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan
pengolahan buatan (artificial treatment)
D. AIR DAN KESEHATAN
6 Manfaat Air Untuk Kesehatan
Air memiliki porsi 60% dari
keseluruhan tubuh kita, dan sangat penting bagi semua sel dalam tubuh. Jadi,
tak mengejutkan saat sebuah penelitian di British Psychological Society Annual
Conference di London menemukan bahwa mahasiswa yang membawa minuman saat ujian
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada mahasiswa lain yang tidak membawa air
minum.
Sayangnya, peneliti tidak meneliti
apakah para mahasiswa itu meminum air yang mereka bawa. Namun peneliti tetap
berpikir bahwa meminum air dapat meningkatkan kekuatan berpikir para mahasiswa
dan meredakan kecemasan mahasiswa yang sedang mengikuti ujian.
Selain penemuan bahwa air bisa
membuat otak lebih cerdas, air juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Apa saja? Inilah manfaat-manfaat air seperti dilansir oleh Yahoo!
Shine :
1. Mencegah mulut kering
Air bisa membuat tenggorokan dan
bibir Anda lembab dan mencegah mulut Anda terasa kering. Mulut yang kering
dapat menyebabkan bau mulut dan rasa yang tidak enak.
2. Mendukung kesehatan
kardiovaskular
Dehidrasi bisa menurunkan volume
darah Anda, sehingga jantung Anda akan bekerja lebih keras untuk memompa darah
dan memberikan asupan oksigen yang cukup untuk sel. Ini akan membuat aktivitas
seperti berjalan dan berolahraga menjadi sulit.
3. Menjaga tubuh tetap segar
Tubuh Anda melepaskan panas dengan
melebarkan pembuluh darah ke permukaan kulit. Ini juga menjadi alasan mengapa
wajah Anda terlihat merah saat berolahraga. Hal ini menyebabkan aliran darah
yang lebih banyak dan lebih banyak panas yang dilepaskan ke udara. Ketika Anda
mengalami dehidrasi, membutuhkan suhu lingkungan yang lebih tinggi untuk
memperbesar pembuluh darah, sehingga Anda akan tetap merasa panas.
4. Memudahkan kerja otot dan sendi
Saat cairan tubuh Anda terpenuhi
dengan baik, air yang ada di dalam dan luar sel otot yang berkontraksi akan
menyerap nutrisi dan mengeluarkan limbah, sehingga Anda bisa bekerja dengan
lebih baik. Air juga penting sebagai pelumas pada sendi.
5. Menjaga kulit tetap elastis
Saat seseorang kekurangan cairan
tubuh, maka kulitnya akan menjadi kurang elastis. Ini berbeda dengan kulit
kering yang biasa disebabkan oleh sabun, atau udara kering.
6. Membersihkan racun dalam tubuh
Ginjal Anda membutuhkan air untuk
menyaring racun dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Memenuhi kebutuhan
cairan tubuh akan membantu saluran kencing Anda dari infeksi dan mencegah batu
ginjal. Jika Anda kekurangan cairan, ginjal Anda bisa saja berhenti bekerja dan
membuat tubuh Anda dipenuhi racun.
E. PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR
A. Prinsip perbaikan kualitas air
Dengan makin
berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka akan berkembang juga
jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air untuk mencukupi pola
kehidupan yang semakin maju mengikuti kemajuan peradaban. Ini akan
membuat makin kompleksnya persoalan yang menyangkut persediaan sumber daya air
karena terbatasnya ketersediaan air dibeberapa daerah, dimana dengan
pergantian musim akan berubah juga intensitas curah hujan yang menjadi sumber
ketersediaa air. Makin mengecilnya kemampuan alam untuk menyimpan
kelebihan air pada saat pasokan alam melimpah pada musim hujan karena desakan
ruang hidup yang akan memperkecil kapasitas simpan sumber daya air.
Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup dan aktifitas ekonomi yang
juga akan meningkatkan industri disegala bidang, sehingga akan makin
banyak juga limbah yang akan diproduksi sebagai hasil samping kemajuan
peradaban ini yang akan mencemari lingkungan hidup khususnya sumber daya air.
Mengingat hal-hal tersebut, akan makin terasa perlunya pengembangan
sumber daya air yang ada secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang
akan semakin meningkat terus dari tahun ketahun padahal ketersediaan air dalam
alam ini mempunyai keterbatasan.
B. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana.
Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga
kualitasnya menurun bahkan tidak dapat digunakan lagi, perlu dilakukan
perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara perbaikan air dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain :
1. Sedimentasi
Sedimentasi
adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam
cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan
partikel-partikel tersuspensi yang lebih kuat daripada air, dan unutk mereduksi
bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi
untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.
2
Koagulasi / Flokulasi
Koagulasi
/ Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat
diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa
diendapkan, dengan jalan menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering
digunakan adalah tawas. Secara tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai
seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut, dan lain sebagainya. Kegunaannya
adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut dapat
diendapkan.
3.
Aerasi
Aerasi
adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara,
tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon
dioksida, dan berbagai senyawa yang bersifat volatile yang berkaitan
untuk rasa dan bau, agar menghasilkan air minum yang baik.
4
Filtrasi
Filtrasi
adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang
dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk
butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada
butiran tersebut. Bahan yang umum digunakan untuk penyaringan adalah pasir.
Dalam proses penyaringan yang kita amati adalah kekeruhan. Kekeruhan air
yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari saringan. Jenis-jenis
saringan terdiri dari, saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat,
saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan
yang diperkenalkan antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring
kotoran, daun dan binatang kecil, parasit besar, misalnya telur cacing dan
protozoa. Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori dapat menyaring
kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok yang dapat berfungsi menjernihkan air.
F.
DESINFEKSI
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh
kebanyakan organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan
campuran zat kimia cair.
Hasil
proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
ü Beban
organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
ü Tipe
dan tingkat kontaminasi mikroba.
ü Pembersihan/dekontaminasi
benda sbelumnya.
ü Konsentrasi
desinfektan dan waktu pajananü Struktur fisik benda
ü Suhu
dan PH dari proses desinfeksi
G.
METODE
PENGAMBILAN SAMPEL AIR
Metode Pengambilan Sampel Air
Dalam ilmu
lingkungan kita tidak bisa terlepas dari penelitian dan zat kimia. Penelitian
ini dilakukan guna mengetahui kandungan unsur
kimia /mikroorganisme yang
ada pada suatulokasi yang menjadi tujuan penelitian. Disini saya akan
memaparkan beberapa metode yangsering dipakai oleh para ahli sanitarian (specialist kesehatan lingkungan). Metode
pengambilansampel air terdiri dari tiga macam, Compsite sample, Grab Sample,
Integrated sample, metode pengambilan sampel inilah yang paling sering
digunakan dalam penelitian, baik penelitian kimiamaupun penelitian
biologis/mikroorganisme.1.
Sampel Sesaat (Grab Sample)
: Sampel
yng diambil secara langsung dr badan air yangsedang dipantau. Sampel ini hanya
menggmbarkan karakteritik air pada
saat pengambilansampel.2. Sampel komposit
(Compsite sample)
: Sampel
campuran dari beberapa waktu pengambilan.Pengambilan sampel komposit dapat
dilakukan secara manual ataupun secara otomatis dgnmenggunakan peralatan yang
dapat mengambil air pada waktu-waktu tertentu.sekaligus dapat
mengukur debit air
.
Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi mengetahuigambaran
tentang karakteristik kualitas air secara terus-menerus3.
Sampel gambungan tempat (integrated sample)
: sampel
gabungan yang diambil secaraterpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang
sama.Selain itu ada juga satu metode yang biasa digunakan dalam pengammbilan
sampel penelitianyaitu: Automatic Sampling
(Pengambilan Contoh Otomatis), Cara ini dikembangkan untuk
memenuhi program pengamatan kualias sampel secara penyeluruh. Peralatan
memerlukan bangunan khususdengan penampungan dan pemeliharaan yang baik alat
mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24 jam.
A. Jumlah contoh
Untuk pemeriksaan kimia & fisika = 2 L Untuk pemeriksaan tertentu lebih
banyak tidak boleh air yg sama diperiksa secara
-kimia
-bakteriologis
-Mikroskopis
karena syarat pengambilan sample berbeda.
B Cara Pengambilan
Contoh
Makin pendek selang
waktu antara pengambilan dan analisa, hasil pemeriksaan akan lebih baik.
Sebenarnya sukar untuk menentukan selang waktu tersebut karena tergantung dari
sifat contohair, parameter yang akan diperiksa serta cara penyimpanannya
Perubahan yang diakibatkan olehkegiatan jasad renik dapat dicegah dengan
menyimpan ditempat gelap dan suhu rendah batas waktu maksimum untuk pemeriksaan fisika dan kimia-
Air bersih 72 jam- Air yang sedikit tercemar 48 jam- Air kotor/limbah 12 jam Beberapa parameter fisika dan kimia harus segera ditentukan
dilapangan :- suhu,- pH,- gas yang terlarut : (Oksigen, karbon dioksida,
hidrogen sulfida, gas chlor).
C. Contoh yang
Representatif
Sebelum diisi dengan
contoh air yang akan diperika, tempat contoh dibilas dua sampai tiga kalidengan
air Contoh. Contoh air yang repsentatif dari beberapa umber hanya dapat
diperoleh dengan mencampur contoh yang diambil pada periode waktu tertentu
atau dari beberapa titik/tempat pengambilan berlainan. Analisa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor yang penting adalah adanya kekeruhan Pada analisa kekeruhan ini harus
dihilangkan. Secara umum bahan tersuspensi yang ada dipisahkan dengan dekanter,
pemusingan ataudengan cara penyaringan. Cara dan selang waktu penyimpanan
faktor penting yang dapat mempengaruhi analisa.Tiap contoh air harus diberi
keterangan yang jelas dan tidak mudah hilang pada tempat contohtersebut
K eterangan
meliputi nama tempat pengambilan, tanggal, jam, lokasi, dan suhu. Juga data lainnya seperti keadaan
cuaca, tinggi air, aliran air dan lain-lainnya.
Pertimbanagan Lokasi pengambilan sampel
1.
Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang memiliki seluruh karakteristik
limbah dankemungkinan pencemaran yang akan ditimbulkannya.
2. Sampel
air dr badan air harus diambil dr lokasi yg dpt menggambarkan karakteristik bdn
air
3. Sumber
pencemar yg mencemari bdn air yg dipantau hrs diketahui; berupa sumber pencemar setempat
(point source) atau sumber pencemar
tersebar ( disperse source ).
4. Jenis
bhn baku & bhn kimia yg digunakan dlm proses industri perlu diketahu:Lokasi
pengambilan sampel
1) Pengambilan sampel air sungai dpt dilakukan di lokasi2 sbb:
a.Sumber alamiah
: lokasi
yg blm pernh or msh sedikit mengalamai pencemaran. b.
Sumber air tercemar
: lokasi
yg tlh mengalami perubahan atau di bagian hilir dr
sumber pencemar.c.
Sumber air yg dimanfaatkan
: lokasi
peyadapan/pemanfaatan sumber air.
2) Pengambilan sampel air tanah bebas dpt dilakukan di lokasi2 sbb:
a.
Bagian hulu & hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan sampah
kota/industri b. Bagian hilir daerah daerah pertanian yg diperlakukan dgn pestisida & pupuk kimia scr
intensif c. Daerah pantai yg mengalami intrusi air lautd. Tempat-tempat
lain yg dianggap perlu
3) Pengambilan sampel air tanah tertekan dpt dilakukan di lokasi2 sbb:
a.
Sumur produksi air tanah u/pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian
& industri b. Sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umumc. Sumur
pemantauan kualitas air tanahd. Lokasi kawasan industri.
H. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN AIR
BERSIH SECARA SEDERHANA
Analisa
Fisik
Derajat
bau, kekeruhan dan warna (sebelumnya kita amati terlebih dahulu) dapat
dilakukan melalui metoda pengenceran dengan media pengencernya adalah air
bersih atau aquadest. Jika kita campur dan diaduk dengan rasio 1 : 1 lalu
hasilnya menjadi tidak berbau, keruh dan berwarna ini bisa dikatagorikan
sebagai air berderajat bau, kekeruhan dan warna rendah. Namun, bilamana setelah
perbandingannya 1 : 3 baru hasilnya tak berbau, keruh dan berwarna, ini artinya
air tersebut mempunyai tingkat sedang. Nah, jika pencampurannya sesudah
berlipat lipat baru hasilnya tidak bau, keruh maupun berwarna, ini sebagai
indikasi derajatnya tinggi, dan air yang seperti itu tidak layak untuk air
bersih apalagi air minum.
Analisa
Kimiawi
Setengah
gelas sample air dicampur air teh dengan volume yang sama. Kemudian diamkan
dalam kondisi terbuka, selama beberapa jam, lalu amati/dilihat. Apabila ada
perubahan warna yang mencolok, berlendir dan terdapat lapisan seperti minyak.
Ini mengisyaratkan bahwa air tersebut mengandung logam berat berkadar tinggi,
apalagi kalau warnanya hitam, ungu atau biru tua. Jelas, air yang semacam itu
tidak boleh langsung dikonsumsi sebagai air bersih dan air minum. Nah,
bilamana ternyata air sample + air teh tersebut tetap jernih, cemerlang atau
warna tehnya jadi agak muda, itu menandakan bahwa air dimaksud layak digunakan.
Analisa
Bakteriologis;
Sample
Air dimasukkan kedalam sebuah gelas, lalu ditutup. Biarkan selama lima hari.
Setelah lima hari dilihat/diamati. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan
gumpalan putih, hitam dan atau hijau, untuk indikasi seperti itu menunjukkan
banyaknya koloni bakteri. Dan tidak layak langsung sebagai air air minum. Air
yang baik, akan tetap jernih sekalipun disimpan berhari hari, selama tidak
terkontaminasi oleh zat lain.
Ketiga
metoda sederhana diatas hanya bersifat kualitatif, karena tidak bisa dikonversi
kedalam bentuk angka angka yang terukur. Untuk mengetahui secara kuantitatif,
nilai/angkanya apakah sesuai dengan rujukan standar atau tidak, sudah barang
tentu hanya porsi laboratoriumlah yang bisa menjabarkannya secara detail. Dan
itu rasanya, sekali kali perlu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini kami harapkan kepada pembaca atau
kepada mahasiswa STIKES-MW agar memperdalam ilmu tentang penyediaan air bersih
guna menambah wawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
arasy_blog PENYEDIAAN AIR BERSIH.htm
KONSEP HIDROLOGI
« TANI MUDA.htm
Mengetahui
Kualitas Air Secara Sederhana.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar