Selasa, 14 Mei 2013

Sinyal Ponsel picu Radiasi Otak dan Sakit Kepala


Kini telepon seluler telah menjadi barang yg mudah didapat dan bisa dimiliki oleh siapa saja. Teknologi yg kini semakin maju mendorong produsen telepon seluler berlomba-lomba menjual produknya dg berbagai fitur terbaru dan canggih. Namun dibalik itu semua, pernahkah anda memperhatikan apakah teknologi tersebut berdampak bagi kesehatan kita?

Sebagaimana kita semua ketahui, teknologi telepon seluler/nirkabel membutuhkan jaringan sinyal gelombang elektromagnetik untuk menghantarkan suara dan data dari satu ponsel ke ponsel lainnya. Gelombang ini lah yg kemudian diteliti dampaknya bagi kesehatan oleh pakar kesehatan dunia. Sebut saja salah satunya adalah ponsel pintar yg memiliki jaringan messenger sebagai unggulan fiturnya. Ternyata dibalik boomingnya ponsel pintar tersebut, ada dampak negatif yg ditemukan bagi kesehatan yg selama ini banyak orang tidak menyadarinya. Berbagai penelitian menyatakan bahwa radiasi ponsel berbahaya bagi kesehatan terutama untuk bayi dan anak-anak, dimana mereka merupakan usia yg masih belum sempurna pertumbuhan organ-organnya.

Salah satu produsen ponsel pintar, Blackberry, telah mengeluarkan pernyataan resminya tentang bagaimana cara yg baik menggunakan BB tersebut, yakni dg tidak meletakkan BB di dalam kantong celan/saku baju sebab bs membahayakan kesehatan. Sebaiknya BB, terutama edisi torch, digunakan dg sarungnya atau ditaruh di kantong lain yg terlepas dari pakaian kita. Setidaknya ada jarak 25 mm antara BB dan tubuh kita. Jika BB ditaruh dalam kantong yg dikeluarkan oleh RIM sendiri,maka signal radio yg berlebihan tidak akan berdampak pada kesehatan. Efek jangka panjangnya jg tidaklah baik untuk kesehatan bila sering terpapar signal BB. Yang terganggu akibat BB bukan hanya secara fisik, tp juga kesehatan mental. Sebab BB bs memicu ketergantungan layaknya obat-obatan dan penderitanya pun harus menjalankan terapi ketergantungan untuk pengobatannya. Pengguna BB akan sering mengecek apakah ada email/pesan masuk/update info terbaru, hal ini akan sering mengganggu pola tidur memicu insomnia, sakit kepala dan gangguan konsentrasi. Radiasinya pun bs mengganggu tidur anda,terutama jika sering diletakkan di samping tempat tidur atau bersamaan dg tempat tidur.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa Resiko tumor otak juga meningkat di kalangan pengguna ponsel sebab bisa merusak DNA sel otak itu sendiri terutama pada anak usia < 8 thn. Ketika ponsel aktif, maka 70-80% energi radiasi diserap oleh kepala sehingga jika ini terjadi terus menerus pada anak maka yg terdampak adalah pertumbuhan sel otak da organ-organ lainnya yg terkena radiasi tersebut.

Berikut adalah tips yg bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak radiasi ponsel :
  1. Sebaiknya jgn mengaktifkan ponsel dekat bayi atau anak,karean dampak radiasinya lebih besar pada anak drpd dewasa
  2. Gunakan peralatan tambahan seperti headset/earphone untuk mengurangi paparan radiasi,meskipun tidak 100% menguranginya. Atau gunakan fasilitas loudspeaker.
  3. Usahakan memposisikan ponsel jauh dari tubuh
  4. Kurangi berbicara banyak pada saat menggunakan ponsel, karena radiasi lebih banyak dipancarkan saat anda berbicara dan mengirim sms daripada saat mendengarkan/menerima sms.
  5. Sebisa mungkin menggunakan sms dari pada menelepon untuk mengurangi aktifitas radiasi
  6. Pada area dg sinyal lemah,maka radiasi yg dipancarkan semakin kuat, sebaiknya hindari menggunakan ponsel saat sinyal lemah.
  7. Pelindung/casing tambahan justru bisa membuat signal terperangkap dan memancarkan radiasi yg lebih kuat.
  8. Hindari memberikan ponsel pada anak-anak, matikan signal telepon apabila anak menggunakan/memegang ponsel
  9. Bagi ibu-ibu yg hamil dan menyusui jg sebaiknya mengurangi penggunaan ponsel untuk menghindari efek yg tidak baik untuk kesehatan janin dan bayi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar